Pentingnya PENDIDIKAN IMAN Bagi Anak

Pendidikan

Apa maksud pendidikan iman?

Adalah mengajarkan anak sejak kecil dengan pokok-pokok keimanan kepada Allah dan semua perkara ghoib. Serta mengjarkannya dasar-dasar islam seperti akidah, akhlak dan muamlah.[1]

Maka wajib bagi pendidik dan orang tua untuk mengajarkan keimanan kepada anak-anak sejak masih kecil, karena hal itu merupakan pondasi dasar yang tidak boleh ditinggalkan, sehingga akan tertancap pada dirinya islam yang kuat, baik akidahnya, ibadahnya, dan muamalahnya.

Yang menguatkan tekad dan memudahkan kedua orang tua dan setiap pendidik muslim dalam melakukan pembinaan ini adalah setiap bayi yang terlahir dengan fitrahnya. Sehingga, jika pendidikan dilakukan sedini mungkin, para pendidik tidak sampai butuh usaha yang besar –atas izin Allah-. Rasulullah ﷺ bersabda,

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Semua bayi dilahirkan di atas fitrah. Kemudian kedua orang tuanya mengajarkan agama Yahudi kepadanya, atau mengajarkan agama Nashrani kepadanya, atau mengajarkan agama Majusi kepadanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Bagaimana kalau ada anak yang masih dini, terkadang sulit untuk memahami perkara yang ghaib?

Kalau kita menemukan kasus tersebut, kita bisa menggunakan metode berkisah. Seperti kisah Rasulullah, sahabat, dan orang-orang shaleh.

Diantara cara mengajarkan keimanan kepada anak-anak?[2]

Kaitkan Keimanan di Setiap Kejadian!

Bagaimana mengaitkan keimanan di setiap kejadian? Misal, anak kita terbakar tangannya, teman-teman jangan fokus menenagkan anak yang kesakitan, hendaknya kita kaitkan dengan keimanan.

“Aduh kenapa Nak?  Terbakar ya? Tau tidak Nak’, api Neraka masih belum apa-apanya sama ini, Coba bayangkan, baru terbakar segini saja sakit kan? Apalagi di Neraka” dan yang serupa dengan itu..

Seimbang Antara Menakuti dan Menyenangkan !

Cara berikutnya dalam membangun karakter iman adalah seimbang dalam menakuti dan membahagiakan. Akan sangat tidak adil jika orangtua terus menceritakan Neraka ke anaknya namun lupa untuk bercerita tentang nikmat Surga, di dunia anak-anak seakan-akan Allah taala kejam atau Islam menakutkan.

Hal demikian jangan sampai terjadi. Jika kita perhatikan, setiap di sana ada ayat berkaitan dengan surga pasti Allah taala ceritakan Neraka atau sebaliknya, tinggal dilihat kira-kira ayat tersebut dikuatkan untuk orang beriman atau orang kafir. Jika orang kafir pasti kisah Nerakanya lebih banyak sedikit.

Metode berkisah ( sudah dijelaskan )

Wallahua’lam

Penutupan:

Usaha kita akan dipermudah jika kita barengi dengan doa-doa terbaik dari orangtua untuk sang anak/ dari seorang guru kepada muridnya. Maka tidak heran kemianan para sahabat sangat tinggi, karna mereka tidak dengan cara yang biasa-biasa saja..jangan lengah! Jangan lengah dalam menumbuhkan karakter iman sejak dini.

Dengan pendidikan ini –atas izin Allah- keluarga telah membangun pagar berupa pagar keimanan yang kuat dan akidah yang kokoh yang dapat menangkis syubhat dan syahwat.Oleh: Ahmad taupik


[1] Ahammiyyah tarbiyyah imaniyyah lilabna, Qosim yusuf badri, (http://www.alukah.net/social/0/98693/)

[2] http://www.abanaonline.com/2016/08/cara-supaya-anak-kita-tidak-nakal-saat.html

Print Friendly, PDF & Email